Oleh :
Muhammad Akraf
1.
Stabilitas Test
a. Hiperekstensi
Lakukan gerakan hiperekstensi secara pasif
pada knee joint.
Tujuan : untuk mengetahui adanya kelainan
lig. crusiatum anterior.
b.
Gravity sign
Pasien terlentang FTis mengangkat
kedua kaki penderita hingga knee joint 90o. satu tangan menyangga
pada tumit pasien dan tangan lainya pada kedua lutut. Perhatikan tuberositas
tibia, normal bila keduanya sejajar.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan pada lig.
crusiatum posterior.
c.
Laci sorong (Shif Anterior dan Posterior)
Posisi pasien terlentang, knee joint fleksy
sekitar 70o. lakukan tarikan atau dorongan pada os tibia. Perhatikan
gerakan translasi yang terjadi.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan lig.
crusiatum anteor begitu juga sebaliknya.
d. Lachman
test
Posisi
pasien terlentang dengan knee joint fleksy sekitar 10-20o. kedua
tangan pemeriksa pada os tibia bagian posterior. Lakukan tarikan ke depan,
perhatikan gerakan pada os tibia.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan atau
ruftur pada lig. crusiatum anterior.
e. Hipermobilitas
Varus-Valgus
Posisi pasien terlentang dengan kaki yang
diperiksa berada diluar bed. Letakkan tangan pada medial dan tangan lainnya
pada ankle. Lakukan tekanan kedalam pada tangan yang berada di ankle untuk
stabilitas valgus.
Tujuan : untuk mengetahui kelianan pada lig. Collateral lateral dan collateral medial.
f.
Apley Test Compression
Pasien tengkurap dengan knee fleksi 90o,lakukan fiksasi pada
paha dengan menggunakan lutut/tangan pemeriksa. Lakukan gerakan rotasi medial
dan lateral dikombinasikan dengan compressi.
Tujuan : mengetahui adanyan kelainan pada meniscus.
Apley Test Traction
Posisi
pasien seperti diatas. Lakukan gerakan rotasi lateral dan medial dikombinasikan
dengan traksi pada knee joint.
Tujuan : mengetahui kelainan
pada lig. Collateral lateral dan Collateral medial knee.
g.
Clarkes sign
Posisi pasien terlentang dengan lurus,
lakukan penekanan ke dorsal pada os patella. Pasien diminta lakukan kontraksi
pada m.rectus femoris atau gerakan mengangkat patella ke atas.
Tujuan : mengetahui adanya kelainan pada
permukaan cartilago patella femoral joint.
- Fluctuation
Test
Ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan
diletakkan disebelah kiri dan disebelah kanan patella. Sesekali proc.
Suprapetellaris dikosongkan memakai tangan lain, maka ibu jari dan jari
telunjuk seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan itu. Bila ada cairan dalam
lutut yang melebihi normal maka tes tersebut akan positif
- Ballotement
Test
Ressesus patellaris dikosongkan dengan
menekan menggunakan satu tangan, sementara jari-jari tangan lainnya menekan
patella kebawah. Bila banyak cairan dalam lutut maka patella akan terangkat dan
memungkinksedikit ada cairan.
3.
Mc.Murray
Test
Pasien terlentang dengan knee fleksi &
medial rotasi tibia untuk meniscus lateral. Demikian juga sebaliknya untuk
memeriksa meniscus medialis.
Tujuan :
mengetahui kelainan pada meniscus medialis & meniscus lateral.
4. Pemeriksaan Neurologi
Refleks (KPR :L3, Medial Hamstring : L5).
Dermatom test.
Myotom test.
mksih info.y pak..kebetulsn ini tugasku..hehe
BalasHapusmksih info.y pak..kebetulsn ini tugasku..hehe
BalasHapusteriakasih pak lagi ada tugas kuliah :D
BalasHapusTRIMAKASIH BANYAK OM,..
BalasHapuskalo bisa sertakan gambarnya biar lebih mudah mempraktekannya,.