Muhammad Akraf
Assesment termasuk pemeriksaan dan evaluasi pada perorangan atau
kelompok, nyata atau yang berpotensi untuk terjadi kelemahan, keterbatasan
fungsi, ketidakmampuan atau kondisi kesehatan lain dengan cara pengambilan
perjalanan penyakit (history taking),
skreening, test khusus, pengukuran dan evaluasi dari hasil pemeriksaan melalui
analisis dan sintesa dalam sebuah proses
pertimbangan klinis.
Diagnosa ditegakkan dari pemeriksaan
dan evaluasi dan menyatakan hasil dari proses pertimbangan/pemikiran klinis,
dapat berupa pernyataan keadaan disfungsi gerak, dapat meliputi (mencakup)
kategori kelemahan, limitasi fungsi, kemampuan atau ketidakmampuan, atau
sindrom.
Perencanaan dimulai dengan pertimbangan
kebutuhan intervensi dan biasanya menuntun kepada pengembangan rencana
intervensi, termasuk hasil sesuai dengan tujuan yang terukur yang disetujui
pasien/klien, famili atau pelayan kesehatan lainnya.
Dapat menjadi
pemikiran perencanaa alternatif untuk dirujuk kepada pihak lain bila dipandang
kasusnya tidak tepat untuk fisioterapi.
Intervensi di-implementasikan dan dimodifikasikan untuk mencapai
tujuan yang disepakati dan dapat termasuk : penanganan secara manual;
peningkatan gerakan; peralatan fisis, peralatan elektroterapuetis dan peralatan
mekanis; pelatihan fungsional; penentuan bantuan dan peralatan bantu; instruksi
dan konseling; dokumentasi dan koordinasi, komunikasi.
Evaluasi adalah keharusan
pemeriksaan kembali untuk tujuan hasil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar