Oleh : Muhammad Akraf
1. Palpasi
a. m. Supraspinatus
Posisi Add-Internal rot penuh tangan belakang punggung.
Palpasi ventrocaudal acromion, arah lateromedial.
Lokasi tendoperiosteal; tendon.
b. Tendon m. Biceps Caput Longum
Posisi netral sedikit external rotasi. Palpasi sulcus bicipitalis sambil gerak external-internal rotasi.
c. Bursa Subdeltoidea
Posisi extension. Palpasi ventrocaudal acromion diatas tuberculum majus humeri.
2. Yargason’s Test
Tes ini dilakukan untuk menentukan apakah tendon otot bicep dapat mempertahankan kedudukannya didalam sulkus intertuberkularis atau tidak.
Pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara memfleksikan elbow sampai 90o dan supinasi lengan bawah (lengan yang diperiksa) dan stabilisasi padad thorax yang berlawanan dengan pronasi lengan bawah (lengan yang tidak diperiksa). Selanjutnya pasien melakukan gerakan lateral rotasi lengan melawan tahanan. Hasil positif jika ada tenderness didalam sulcus bicepitalis atau tendon keluar dari sulcus, ini merupakan indikasi tendinitis bicipitalis.
2. Speed Test
Pemeriksa memberikan tahanan pada shoulder pasien yang berada dalam posisi fleksi, secara bersamaan pasien melakukan gerakan pronasi lengan bawah dan ekstensi elbow. Tes ini positif apabila ada peningkatan tenderness didalam sulcus bicipitalis dan ini merupakan indikasi tendinitis bicepitalis.
3. Drop-Arm Test atau Tes Moseley
Tes ini dilakukan untuk mengungkapkan ada tidaknya kerusakan pada otot-otot serta tendon yang menyusun rotator cuff dari bahu. Pemeriksa mengabduksikan shoulder pasien sampai 900 dan meminta pasien menurunkan lengannya secara perlahan-lahan pada sisi tersebut sebisa mungkin. Tes ini positif jika pasien tidak dapat menurunkan lengannya secara perlahan-lahan atau timul nyeri hebat pada saat mencoba melakukan gerakan tersebut, hasil test positif indikasi cidera pada rotator cuff complex.
4. Supraspinatus Test
Abduksi shoulder pasien sampai 900 dalam posisi netral dan pemeriksa memberikan tahanan dalam posisi tersebut . medial rotasi shoulder sampai 300, dimana thumb pasien menghadap kelantai, Tahanan terhadap abduksi diberikan oleh pemeriksa sambil melihat apakah ada kelemahan atau nyeri yang menggambarkan hasil test positif, jika hasil test positif indikasi kerobekan atau cidera otot tendon supraspinatus.
5. Apprehension Test Anterior (Untuk Subluksasi/Diskolasi Anterior Shoulder)
Pemeriksa melakukan gerakan abduksikan dan lateral rotasi shoulder pasien secara perlahan, pemeriksa melakukan dorongan caput humeri ke depan, jika tes positif indikasi dapat terlihat atau merasakan kecemasan pada wajah pasien dan pasien akan mencoba mempertahankan gerakan selanjutnya.
7. Apprehension Test (Untuk Subluksasi/Diskolasi Posterior Shoulder)
Pemeriksa melakukan gerakan fleksikan kedepan shoulder pasien disertai medial rotasi, lalu pemeriksa menekan kearah posterior elbow pasien. Hasil positif jika indikasi akan terlihat atau nampak pada wajah pasien dan pasien akan mempertahankan gerakan selanjutnya. Test ini indikasi dislokasi posterior.
8. Allen Maneuver
Pemeriksa memfleksikan nelbow pasien sampai 900 , sementara shoulder ekstensi horizontal dan lateral rotasi, disertai rotasi kepala pasien kesisi yang berlawanan, pemeriksa mempalpasi denyut a. radialis yang biasanya hilang pada saat kepala rotasi kesisi yang berlawanan dari lengfan yang di test , jika tes positif indikasi adanya TOCS, jangan lupa tanyakan apakah pasien merasakan sesuatu yang aneh.
9. Adson Maneuver
Kepala pasien rotasi kesisi shoulder yang diperiksa lalu ekstensi kepala, sementara shoulder pasien posisi lateral rotasi dan ekstensi pemeriksa melokalisir denyut a. radilis dan pasien diminta untuk menarik nafas yang dalam, jika denyutannya hilang indikasi test positif (TOCS test).
10. Halstead Maneuver
Pemeriksa menemukan denyut a. radialis dan menarik kearah bawah lengan yang di test, sementara leher pasien hyperekstensi dan rotasi kepala kesisi yang berlawanan, tidak ada atau hilangnya denyutan indikasi test positif untuk TOCS.
12. Tes Cyriax
Cyriax menggambarkan pasif elevasi scapula selama beberapa menit perlu dipertahankan. Timbulnya rasa kesemutan didalam jari tangan menunjukan adanay TOCS.
13. Tes Roos
Posisi pasien duduk dengan bahu retraksi dan depresi sejauh mungkin dalam posisi bahu 90˚ serta elbow 90˚, selanjutnya pasien diminta untuk menutup dan membuka jarinya kuat-kuat dan secara bergantian, posisi menyebabkan kompresi didalam berbagai pintu sementara itu perlu adanaya penyediaan darah ekstra karena kerja otot tersebut. Orang sehat biasanya mampu melakukan gerakan ini dengan mudah selama tiga menit, sedangkan pasien dengan TOCS sudah merasakan timbul keluhan dalam waktu satu menit. Yang paling mencolok pasien merasakan kelelahan yang berlebihan didalam lengan dan tangannya dan tidak mampu mempertahankan gerakabn menutup dan membuka jari.
Test ini lebih dapat dipercaya dibanding tes-tes yang lainnya menurut pengalaman yang memberikan nama tes ini.
14. Apley Strech Test
Untuk pemeriksaan pasien diminta menggaruk-garuk daerah disekitar angulus medialis scapula dengan tangan sisi contralateral melewati belakang kepala pada pola gerakan tersebut otot-otot abductor dan eksternal rotasi bahu bekerja pada tendonitis supraspinatus, bursitis akromialis dan kapsulitis adhesive bahu apley scratch tidak dapat dilakukan oleh pasien karena timbul nyeri disekitar persendian bahu.
15. Joint Play Movement (JPM)
a. Joint Glenohumeral Joint MLPP: posisi bonnet, traction kearah lateral serong cranioventral.
b. Glenohumeral Joint Abduction, Posisi abduksi glenohumeral: Traction ® stretching inferior capsule. Dorsal translation ® stretching serabut oblique pembatas abd. Firm end feel.
c. Glenohumeral Joint Internal Rotation. Traction: stretching posterior capsule.Translation: stretching serabut oblique capsule pembatas internal rotation.Firm end feel?
d. Glenohumeral Joint External Rotation.Traction: stretching anterior capsule. Translation: stretching serabut oblique capsule pembatas external rotation. Firm end feel?
e. Glenohumeral Joint Horizontal Abduction . Traction: stretching anterocaudal capsule.Translation: stretching serabut oblique capsule pembatas horizontal abduction. Firm end feel.
f. Glenohumeral Joint Horizontal Adduction.Traction: stretching posterocaudal capsule.Translation: stretching serabut oblique capsule pembatas horizontal adduction. Firm end feel?
g. Acromion Clavicular Joint
Lateral traction: MLPP: Stretching seluruh capsule ringan Permbatasan retraction: Stretching seluruh capsule.
Translation: Stretching serabut oblique capsule tertentu
h. Sternoclavicular Joint
Lateral traction
MLPP: Stretching seluruh capsule ringan. Permbatasan retraction: Stretching seluruh capsule
Translation: Stretching serabut oblique capsule tertentu. Elevasi® caudal translation, rectraction ® dorsal translation.
i. Scapulothoracal
Untuk test perlekatan scapulothoracal. Dorsal traction, Lateral translation, Cranial translation, Caudal translation.
j. Intervertebral Joint : Shoulder Flexi penuh, gerak rotasi ipsilateral upper thoracal intervertebral.
k. Costa I : Dorongan costa I ke caudal untuk winging test.
sangat bermanfaat, terimakasih
BalasHapus