1.
Palpasi
Spinous proc. C2,6,7, C3-4-5,
Proc transversus , Temporo mandibular joint.
2.
Tes Kompresi (Comression Test)
Tes ini
dilakukan dengan cara menekan atau kompresi kepala pasien untuk mendeteksi ada
tidaknya penekanan di foramen intervertebralis bagian cervical. Tes ini
dikatakan positif apabila timbul nyeri sesuai dengan tingkat kompresi. Tes
kompresi pada kepala dapat juga dilakukan dalam berbagai posisi : side fleksi
kanan atau kiri, ekstensi dan fleksi kepala. Tes ini dikenal dengan ama Lhermitte
test atau Spurling test.
3. Tes Distraksi
Apabila terdapat nyeri kerena kompresi pada
radiks saraf dorsalis ditingkat cervical, maka dengan tes distraksi atau
mengangkat kepala pasien secara perlahan, kompresi tersebut dapat dikurangi
dengan demikian nyeri saraf menjadi berkurang atau hilang.
4. Tes
Valsalva
Tes ini akan meningkatkan tekanan intratekal.
Jika terdapat proses desak ruang dikanalis vertebralis bagian cervical, maka
dengan meningkatkan tekanan intertekal akan menimbulkan nyeri radikuler atau nyeri
saraf sesuai dengan tingkat proses patologik di kanalis vertebralis bagian
cervical. Menurut valsalva cara peningkatan intertekal adalah dengan meminta
pasien mengejan pada saat ia menahan nafas.
Tes ini positif jika timbul nyeri radikuler
yang berpangkal ditingkat cervical dan menjalar kelengan.
5.
Tes Naffziger
Tes ini dapat dilakukan dalam posisi
berbaring atau berdiri, caranya mint pasien mengejan pada saat kedua vena
jugularis ditekan oleh pemeriksa menggunakan kedua tangannya. Dengan cara ini
tekanan intracranial meningkat dan peningkatan tekanantersebut akan diteruskan
sepanjang rongga arakhnoid medulla spinalis. Apabila terdapat proses desak
ruang dikanalis vertebralis, misalnya ada tomor atau HNP, maka radiks yang
terbentang atau teregang mendapat rangsangan pada waktu tes Naffziger dilakukan.
Oleh sebab itu akan timbul nyeri melintasi kawasan dermatomnya.
6. Tes
De Kleyn-Nieuwenhuyse
Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya
gangguan vaskuler terutama yang mengarah pada arteri vertebralis. Tes ini
dilakukan dalam posisi pesien berbaring. Pertahankan dalam posisi ekstensi dan
rotasi maksimal selama 45 detik. Timbulnya nystagmus, rasa pusing, rasa mual,
telinga berdesing dan rasa kurang enak badan memberi indikasi adanya kompresi
vaskuler.
7.
Segmental CO-C1 (Yes
Joint)
a.
Self
test : Active Flexion seluruh
cervical: Gerak Fleksi-ekstensi kepala
b.
Pasif : Translasi Occyput ke dorsocranial.
8.
Segmental C1-C2 (No
Joint)
a.
Self
test : Active Flexion seluruh
cervical dan ekstensi kepala, gerak rotasi kepala.
b.
Pasif :
Posisi CPP, kepala ekstensi,
Rotasi
melalui procecus. Transversus C1
9.
Muscle
Length Test
Contract relax stretch test pada Upper
cervical ms, dominan otot-otot sub occypital ® springy end feel.
Juga terjadi translasi posterior C0-C1 ® firm indikasi hypomobility. Pd forward head position.
10. Postero Antero Central Vertebral Pressure
Test (PACVP) pada C2
- C7
Merupakan
provokasi segmental yang hanya dilakukan untuk pemeriksaan.
Yaitu dengan cara memberi tekanan atau
compressi pada procesus spinalis secara perlahan dan hati-hati.
Tujuannya : untuk mengetahui letak kelainan
secara segmentasi region cervicalis.
terimakasih pak, sangat membantu dan bermanfaat
BalasHapusBoleh minta sumbernya bang
BalasHapus