Minggu, 25 Maret 2012

PEMERIKSAAN SPESIFIK REGIO CERVIKALIS


1.      Palpasi
Spinous proc. C2,6,7, C3-4-5, Proc transversus , Temporo mandibular joint.

2.      Tes Kompresi (Comression Test)
Tes ini dilakukan dengan cara menekan atau kompresi kepala pasien untuk mendeteksi ada tidaknya penekanan di foramen intervertebralis bagian cervical. Tes ini dikatakan positif apabila timbul nyeri sesuai dengan tingkat kompresi. Tes kompresi pada kepala dapat juga dilakukan dalam berbagai posisi : side fleksi kanan atau kiri, ekstensi dan fleksi kepala. Tes ini dikenal dengan ama Lhermitte test atau Spurling test.

3.      Tes  Distraksi
Apabila terdapat nyeri kerena kompresi pada radiks saraf dorsalis ditingkat cervical, maka dengan tes distraksi atau mengangkat kepala pasien secara perlahan, kompresi tersebut dapat dikurangi dengan demikian nyeri saraf menjadi berkurang atau hilang.

4.      Tes Valsalva
Tes ini akan meningkatkan tekanan intratekal. Jika terdapat proses desak ruang dikanalis vertebralis bagian cervical, maka dengan meningkatkan tekanan intertekal akan menimbulkan nyeri radikuler atau nyeri saraf sesuai dengan tingkat proses patologik di kanalis vertebralis bagian cervical. Menurut valsalva cara peningkatan intertekal adalah dengan meminta pasien mengejan pada saat ia menahan nafas.
Tes ini positif jika timbul nyeri radikuler yang berpangkal ditingkat cervical dan menjalar kelengan.

5.      Tes Naffziger
Tes ini dapat dilakukan dalam posisi berbaring atau berdiri, caranya mint pasien mengejan pada saat kedua vena jugularis ditekan oleh pemeriksa menggunakan kedua tangannya. Dengan cara ini tekanan intracranial meningkat dan peningkatan tekanantersebut akan diteruskan sepanjang rongga arakhnoid medulla spinalis. Apabila terdapat proses desak ruang dikanalis vertebralis, misalnya ada tomor atau HNP, maka radiks yang terbentang atau teregang mendapat rangsangan pada waktu tes Naffziger dilakukan. Oleh sebab itu akan timbul nyeri melintasi kawasan dermatomnya.

6.      Tes De Kleyn-Nieuwenhuyse
Tes ini dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan vaskuler terutama yang mengarah pada arteri vertebralis. Tes ini dilakukan dalam posisi pesien berbaring. Pertahankan dalam posisi ekstensi dan rotasi maksimal selama 45 detik. Timbulnya nystagmus, rasa pusing, rasa mual, telinga berdesing dan rasa kurang enak badan memberi indikasi adanya kompresi vaskuler.

7.      Segmental CO-C1  (Yes Joint)
a.                Self test           : Active Flexion seluruh cervical: Gerak Fleksi-ekstensi kepala
b.               Pasif    : Translasi Occyput ke dorsocranial.
8.      Segmental C1-C2 (No Joint)
a.                Self test           : Active Flexion seluruh cervical dan ekstensi kepala, gerak rotasi kepala.
b.               Pasif    :  Posisi CPP, kepala ekstensi,  Rotasi
    melalui procecus. Transversus C1

9.      Muscle Length Test
Contract relax stretch test pada Upper cervical ms, dominan otot-otot sub occypital ® springy end feel.
Juga terjadi translasi posterior C0-C1 ® firm indikasi hypomobility. Pd forward head position.


10.  Postero Antero Central Vertebral Pressure Test (PACVP) pada C2 - C7 
Merupakan provokasi segmental yang hanya dilakukan untuk pemeriksaan.
Yaitu dengan cara memberi tekanan atau compressi pada procesus spinalis secara perlahan dan hati-hati.
 Tujuannya : untuk mengetahui letak kelainan secara segmentasi region  cervicalis.



2 komentar: