Muhammad Akraf
1.
Palpasi
Beberapa tes spesifik yang dapat
dilakukan pada region wrist joint
anatara lain seperti
a. Palpasi
Kulit
Kulit palmar terikat fascia sebagai ‘Crease’
dan samping jari oleh septa & ligament kecil.
b. Palpasi
Tulang
Titik referensi : Proc. Styloideus medialis dan lateralis
Arcus Carpalis prox. ta: ossa. scapoid, Lunatum, Triquetrium,
Pisiforme. Arcus Carpalis distal:
ossa Trapezium, Trapezoideum, Capitatum dan Hamatum. Proc. Styloideus Radialis®tuberculum Lister.
Anatomic snuffbox.
Os Naviculare (Scapoideum) Sering fraktur®tenderness
Os Trapezium bersendi dg. metacarpal I,
Os Capitatum tl. Terbesar, Os Lunatum ®dislokasi, kadang fraktur.
Proc. Styloideus ulnae (med)
Tuberculum lister s.d.basis MC III
Os triquetrium® fraktur, Os Pisiforme® tendon flexor carpi ulnaris.
Hook of Hamatum bersama os pisiforme
membentuk Guyon tunnel.
Ossa Metacarpalia, Ossa phalangeal.
c. Palpasi Jaringan Lunak
Anatomic Snuffbox: Lat. tendon Abd. Pol.
Longus dan Ext. Pol. Brevis.(tunnel I) stenosing
Med: tendon Ext. Pol. Longus tunnel III.
.
Tunnel II : Ext. Carpi Radialis-Longus et
Brevis.
Flexor Carpi Ulnaris. Insersi os Pisiforme.
Tendon m.Palmaris Longus; test dg jepit ibu
jari dan Kelingking gerak fleksi.
Carpal tunnel.:Prox.: os Pisiforme ® tuber.Naviculare.
Dors : hook Hamatum®Tuber. Trapezium.
Fexor Carpi Radialis. Insersi basis MC II
Tendon Flexor Jari.Trigger finger.
Thenar ® atrophy : n. medianus
Hypothenar®atrophy : n. ulnaris
Palmar apponeurosis : Dupuytren’s contacture.
2.
Finkelstein Test
Test dilakukan unutk mendeteksi adanya dequevein atau Hoffman disease atau dikenal juga dengan nama styloditis radial. Pada
kondisi ini terjadi peradangan pada tendo EPB dan APL yang berada dalam satu selubung tendon. Finkelstein dengan cara pasien mengepalkan tangannya,
dimana ibu jari diliputi oleh jari-jari
lainnya selanjutnya pemeriksa menggerakkan wrist pasien kearah ulnar deviasi (Abduksi Ulnar). Positif
jika timbul nyeri yang hebat
pada kedua tendo otot tersebut
tepatnya pada procesus styloideus radial. Yang memberikan indikasi
adanya tenosynovitis pada ibu jari.
3. Test
Phalen
Apabila terdapat penyempiatan pada terowongan
carpal dipergelangan tangan bagian
volar yang dilintasi
cabang nervus madinus, maka penekukan di wrist joint akan menimbulkan rasa nyeri atau parestisia dikawasan
n. medianus.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara palmar fleksi kedua wrist, lalu saling tekankan kedua dorsum
manus satu dengan lainnya
sekuat-kuatnya.
Tangan
yang merasakan nyeri atau
kesemutan memberi indikasi bahwa terowongan karpal tersebut menyempit. Selain cara tersebut diatas tes phalen dapat pula dilakukan dengan cara pergelangan tangan dipertahankan selama kira-kira setengah
menit dalam posisi palmar fleksi penuh, Jika posisi ini
dierahankan cukup lama, pada setiap
orang akan timbuk rasa kesemutan, akan tetapi pada sindrom terowongan carpal rasa kesemutan akan timbul dalam waktu yang sangat singkat, pasti dalam waktu 30 detik,
terkadang parestesia baru timbul saat pergelangan tangan digerakkan
kembali dari posisi palmar fleksi
maksimal.
4. Tes
Tinel Terowongan Carpal
Tes ini dilkukan dengan cara melakukan
pengetokan/penekanan pada ligamentum volare pergelangan tangan atau pada n.
medianus akan menimbulkan nyeri kejut didalam tangan serta arestesia dikawasan n. medianus apabila terowongan karpal menyempit seperti halnya dengan sindrom carpal tunnel , meskipun
didalam praktek tes ini tidak selalu positif.
4. Tes
Elastisitas (Gangguan pengkerutan kulit)
Rendam area yang mengalami sensasi dengan
air suam-suam kuku selama 30 menit lalu keluarkan dari dalam air,
selanjutnya lipat kulitnya, jika kulit tidak
dapat dilipat indikasi gangguan
pengkerutan.
5. Circle
Formation
Pemeriksaan ini bertujuan untuk
memeriksa fungsi n. medians. Caranya posisi ibu jari kejari
telunjuk sehingga membentuk huruf O, jika tidak dapat dilakukan gerakan tersebut indikasi kelemahan pada otot
Interossei anterior, FDP dan FPL.
6.
Froment’s Sign
Dalam hal ini pasien mencoba
untuk memegang selembar kertas diantara ibu jari dan jari telunjuk, ketika pemeriksa mencoba untuk menarik kertas tersebut keluar phalangs terminal ibu jari fleksi, hal
ini disebabkan karena paralysisi dari
otot adductor pollicis yang memberi indikasi
tes positif. Tes ini member indikasi
paralysis nervus ulnaris.
7.
Allen Test
Pasien
diminta untuk membuka dan menutup tangan beberapa kali secepat mungkin. Ibu jari dan
jari tangan pemeriksa diletakkan diatas arteri radial dan arteri ulnar, selanjutnya pasien diminta untuk membuka tangan sementara penekanan diatas arteri tetap dilakukan. Satu arteri yang
ditest dibebaskan untuk melihat aliran
darahnya. Demikian pula dengam
aretri lainnya. Kedua tangan diperiksa dan bandingkan . test ini untuk mengetahuti
paten dari arteri radial dan arteri ulnaris dan untuk mengetahui pembuluh
darah arteri yang banyak
mensuplai tangan.
8.
Joint Play Movemant (JPM)
a.
Distal Radio Ulnar
Translation
Pronasi radius didorong ventral, supinasi radius didorong dorsal.
b.
Wrist Traction
Diberikan pd akhir pembatasan ROM palmar flex; dorsal flexi; ulnar
deviation; dan radial deviation.
c.
Intercarpal Mobization Test
Lunate, Scapoid, Capitate. Gerak tranlasi kearah palmar dan dorsal.
d.
CMC Ireposition Test
Pemeriksaan capsular pattern dengan mendorong ibu jari reposisi.
e.
CMC II-V Traction Test
Metacarpal ditarik ke distal, posisi
pembatasan ROM.
f.
MCP I-V Traction Test
Phalanx proximal ditarik ke distal,
posisi pembatasan ROM.
g.
PIP & DIP (I)-V Traction
Test
Phalax tengah & distal ditarik ke distal, posisi pembatasan ROM.
alaw buat test tingger finger yg mn
BalasHapus