Rabu, 28 Maret 2012

PEMERIKSAAN SPESIFIK REGIO WRIST AND HAND



 Muhammad Akraf


1.      Palpasi
Beberapa tes spesifik  yang dapat  dilakukan  pada region wrist joint anatara lain  seperti
a.   Palpasi Kulit
Kulit palmar terikat fascia sebagai ‘Crease’ dan samping jari oleh septa & ligament kecil.
b.   Palpasi Tulang
Titik referensi : Proc. Styloideus medialis dan lateralis
Arcus Carpalis prox. ta: ossa. scapoid, Lunatum, Triquetrium, Pisiforme. Arcus Carpalis distal: ossa Trapezium, Trapezoideum, Capitatum dan Hamatum. Proc. Styloideus Radialis®tuberculum Lister.
Anatomic snuffbox.
Os Naviculare (Scapoideum) Sering fraktur®tenderness
Os Trapezium bersendi dg. metacarpal I,
Os Capitatum tl. Terbesar, Os Lunatum ®dislokasi, kadang fraktur.
Proc. Styloideus ulnae (med)
Tuberculum lister s.d.basis MC III
Os triquetrium® fraktur, Os Pisiforme® tendon flexor carpi ulnaris.
Hook of Hamatum bersama os pisiforme membentuk Guyon tunnel.
Ossa Metacarpalia, Ossa phalangeal.
c.    Palpasi Jaringan Lunak
Anatomic Snuffbox: Lat. tendon Abd. Pol. Longus dan Ext. Pol. Brevis.(tunnel I) stenosing
Med: tendon Ext. Pol. Longus tunnel III. . 
Tunnel II : Ext. Carpi Radialis-Longus et Brevis.
Flexor Carpi Ulnaris. Insersi os Pisiforme.
Tendon m.Palmaris Longus; test dg jepit ibu jari dan Kelingking gerak fleksi.
Carpal tunnel.:Prox.: os Pisiforme ® tuber.Naviculare. 
Dors : hook Hamatum®Tuber. Trapezium.
Fexor Carpi Radialis. Insersi basis MC II
Tendon Flexor Jari.Trigger finger.
Thenar ® atrophy : n. medianus
Hypothenar®atrophy : n. ulnaris
Palmar apponeurosis : Dupuytren’s contacture.

2.      Finkelstein Test
Test dilakukan unutk mendeteksi  adanya dequevein atau Hoffman  disease  atau dikenal juga  dengan nama styloditis radial. Pada kondisi  ini terjadi  peradangan pada tendo EPB dan APL  yang berada dalam satu  selubung tendon. Finkelstein  dengan cara pasien mengepalkan tangannya, dimana ibu jari  diliputi oleh jari-jari lainnya  selanjutnya pemeriksa  menggerakkan wrist pasien kearah  ulnar deviasi (Abduksi Ulnar). Positif jika  timbul nyeri  yang hebat  pada kedua tendo otot  tersebut tepatnya  pada procesus  styloideus radial. Yang memberikan  indikasi  adanya tenosynovitis pada ibu jari.     
3.    Test Phalen
Apabila terdapat penyempiatan pada terowongan carpal  dipergelangan tangan   bagian  volar  yang  dilintasi  cabang nervus madinus, maka penekukan di wrist joint  akan menimbulkan rasa nyeri  atau parestisia  dikawasan  n. medianus.
 Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara  palmar fleksi kedua wrist, lalu  saling tekankan  kedua dorsum  manus satu  dengan lainnya sekuat-kuatnya.
Tangan  yang merasakan  nyeri atau kesemutan  memberi indikasi  bahwa terowongan  karpal tersebut  menyempit. Selain cara tersebut diatas  tes phalen dapat  pula dilakukan  dengan cara pergelangan tangan  dipertahankan selama kira-kira setengah menit  dalam posisi  palmar fleksi penuh, Jika posisi ini dierahankan  cukup lama, pada setiap orang akan timbuk rasa kesemutan, akan tetapi pada sindrom  terowongan carpal  rasa kesemutan  akan timbul dalam waktu yang  sangat singkat, pasti dalam waktu 30 detik, terkadang parestesia  baru timbul  saat pergelangan tangan  digerakkan  kembali dari posisi  palmar fleksi maksimal.

4. Tes Tinel Terowongan Carpal
Tes ini dilkukan dengan cara melakukan pengetokan/penekanan pada ligamentum volare pergelangan tangan atau pada n. medianus akan menimbulkan nyeri kejut didalam tangan  serta arestesia  dikawasan n. medianus  apabila terowongan  karpal menyempit seperti halnya  dengan sindrom carpal tunnel , meskipun didalam  praktek  tes ini tidak selalu positif.

4.    Tes Elastisitas (Gangguan pengkerutan kulit)
Rendam area yang mengalami sensasi  dengan  air suam-suam kuku selama 30 menit lalu keluarkan dari dalam air, selanjutnya lipat kulitnya, jika kulit tidak  dapat dilipat indikasi  gangguan pengkerutan.

5.    Circle Formation
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa  fungsi  n. medians. Caranya posisi ibu jari kejari telunjuk  sehingga membentuk  huruf O, jika tidak dapat dilakukan  gerakan tersebut  indikasi kelemahan  pada otot  Interossei anterior, FDP dan FPL.

6.    Froment’s Sign
Dalam hal ini pasien mencoba untuk memegang selembar kertas diantara ibu jari  dan jari telunjuk, ketika pemeriksa  mencoba untuk menarik kertas tersebut  keluar phalangs terminal ibu jari fleksi, hal ini disebabkan karena  paralysisi dari otot adductor pollicis yang memberi indikasi  tes positif. Tes ini member indikasi  paralysis  nervus ulnaris.

7.    Allen Test
Pasien diminta  untuk membuka  dan menutup tangan  beberapa kali secepat mungkin. Ibu jari dan jari tangan  pemeriksa diletakkan  diatas arteri radial  dan arteri ulnar, selanjutnya  pasien diminta untuk membuka tangan sementara  penekanan diatas  arteri tetap dilakukan. Satu arteri yang ditest dibebaskan  untuk melihat aliran darahnya. Demikian pula  dengam aretri  lainnya. Kedua  tangan diperiksa  dan bandingkan . test ini untuk mengetahuti paten  dari arteri  radial dan arteri ulnaris  dan untuk mengetahui  pembuluh  darah arteri  yang banyak mensuplai tangan.

8.      Joint Play Movemant (JPM)
a.   Distal Radio Ulnar
Translation
Pronasi radius didorong ventral, supinasi radius didorong dorsal.

b.         Wrist Traction
Diberikan pd akhir pembatasan ROM palmar flex; dorsal flexi; ulnar deviation; dan radial deviation.


c.       Intercarpal Mobization Test
Lunate, Scapoid, Capitate. Gerak tranlasi kearah palmar dan dorsal.
                

d.      CMC Ireposition Test
Pemeriksaan capsular pattern dengan mendorong ibu jari  reposisi.


e.       CMC II-V Traction Test
Metacarpal ditarik ke distal, posisi pembatasan ROM. 


f.       MCP I-V Traction Test
Phalanx proximal ditarik ke distal,  posisi pembatasan ROM.

g.      PIP & DIP (I)-V Traction Test
Phalax tengah & distal ditarik ke distal,  posisi pembatasan ROM.

1 komentar: