Rabu, 28 Maret 2012

PEMERIKSAAN SPESIFIK REGIO KNEE



Oleh : Muhammad Akraf

1.      Stabilitas Test
a.      Hiperekstensi
Lakukan gerakan hiperekstensi secara pasif pada knee joint.
Tujuan : untuk mengetahui adanya kelainan lig. crusiatum anterior.


b.      Gravity sign
Pasien terlentang FTis mengangkat kedua kaki penderita hingga knee joint 90o. satu tangan menyangga pada tumit pasien dan tangan lainya pada kedua lutut. Perhatikan tuberositas tibia, normal bila keduanya sejajar.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan pada lig. crusiatum posterior.








c.       Laci sorong (Shif Anterior dan Posterior)
Posisi pasien terlentang, knee joint fleksy sekitar 70o. lakukan tarikan atau dorongan pada os tibia. Perhatikan gerakan translasi yang terjadi.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan lig. crusiatum anteor begitu juga sebaliknya.

d.      Lachman test
Posisi pasien terlentang dengan knee joint fleksy sekitar 10-20o. kedua tangan pemeriksa pada os tibia bagian posterior. Lakukan tarikan ke depan, perhatikan gerakan pada os tibia.
Tujuan : untuk mengetahui kelainan atau ruftur pada lig. crusiatum anterior. 

e.       Hipermobilitas Varus-Valgus
Posisi pasien terlentang dengan kaki yang diperiksa berada diluar bed. Letakkan tangan pada medial dan tangan lainnya pada ankle. Lakukan tekanan kedalam pada tangan yang berada di ankle untuk stabilitas valgus.
Tujuan : untuk mengetahui kelianan pada lig.   Collateral lateral dan collateral medial.
                 









 

f.       Apley Test Compression
Pasien tengkurap dengan knee fleksi 90o,lakukan fiksasi pada paha dengan menggunakan lutut/tangan pemeriksa. Lakukan gerakan rotasi medial dan lateral dikombinasikan dengan compressi.
Tujuan : mengetahui adanyan kelainan pada meniscus.
Apley Test Traction
Posisi pasien seperti diatas. Lakukan gerakan rotasi lateral dan medial dikombinasikan dengan traksi pada knee joint.
Tujuan : mengetahui kelainan pada lig. Collateral lateral dan Collateral medial knee.

                       





g.      Clarkes sign
Posisi pasien terlentang dengan lurus, lakukan penekanan ke dorsal pada os patella. Pasien diminta lakukan kontraksi pada m.rectus femoris atau gerakan mengangkat patella ke atas.
Tujuan : mengetahui adanya kelainan pada permukaan cartilago patella femoral joint.


  1. Fluctuation Test
Ibu jari dan jari telunjuk dari satu tangan diletakkan disebelah kiri dan disebelah kanan patella. Sesekali proc. Suprapetellaris dikosongkan memakai tangan lain, maka ibu jari dan jari telunjuk seolah-olah terdorong oleh perpindahan cairan itu. Bila ada cairan dalam lutut yang melebihi normal maka tes tersebut akan positif

  1. Ballotement Test
Ressesus patellaris dikosongkan dengan menekan menggunakan satu tangan, sementara jari-jari tangan lainnya menekan patella kebawah. Bila banyak cairan dalam lutut maka patella akan terangkat dan memungkinksedikit ada cairan. 


3.      Mc.Murray Test
Pasien terlentang dengan knee fleksi & medial rotasi tibia untuk meniscus lateral. Demikian juga sebaliknya untuk memeriksa meniscus medialis.
Tujuan : mengetahui kelainan pada meniscus medialis & meniscus lateral.

4.      Pemeriksaan Neurologi
     Refleks (KPR :L3, Medial Hamstring : L5).
     Dermatom test.
     Myotom test.












4 komentar:

  1. mksih info.y pak..kebetulsn ini tugasku..hehe

    BalasHapus
  2. mksih info.y pak..kebetulsn ini tugasku..hehe

    BalasHapus
  3. teriakasih pak lagi ada tugas kuliah :D

    BalasHapus
  4. TRIMAKASIH BANYAK OM,..
    kalo bisa sertakan gambarnya biar lebih mudah mempraktekannya,.

    BalasHapus